Para pelajar Kebumen Mendapat Penghargaan
Berbagai acara meriah digelar di Kebumen, 23-31 Desember 2015 dalam rangkaian hari jadi Kabupaten Kebumen yang ke-80. Ada pula Kebumen Ekspo, yang menggelar pameran potensi karya Kebumen beserta jajaran terkait. Ada banyak perlombaan dikemeriahan yang digelar di Kebumen ini, salah satunya yaitu Festival Film Dokumenter Kebumen.
Dalam ajang tersebut Film Dokumenter berjudul PENYADAP PULUT karya Sugeng SMKN1 Karanggayam berhasil menyabet JUARA 1. Serta Film Berjudul KAMPUNG CETHING karya Sakir Iskandar yang juga pelajar SMKN1 Karanggayam berhasil menyabet JUARA 2 serta di posisi selanjutnya ada film berjudul DANGSAK karya Suningsih pelajar SMKN1 Kebumen berhasil menyabet JUARA 3 dalam ajang ini. Film DANGSAK sebelumnya juga sempat duduk sebagai Nominator Film Dokumenter Terbaik dalam Ajang DocDays FEBUI tahun 2015 yang diselenggarakan di Jakarta.
Kebumen, dalam 2 tahun terakhir
mencatatkan beberapa prestasi remaja dalam bidang Film. Mulai dari Yuni
Etifah, siswa SMK N1 Kebumen dengan filmnya berjudul Kampung Tudung
yang memperoleh Penghargaan dalam ajang bergengsi FESTIVAL FILM
DOKUMENTER pada 2013 yang diselenggarakan di Jogja.
Kemudian disambung
Muslihan pelajar SMKN1 Kebumen dengan filmnya berjudul Jenitri yang juga
memborong banyak penghargaan. Dimulai dari ajang Documentary Days FEUI
2014 di Jakarta, kala itu JENITRI mendapatkan
penghargaan sebagai Dokumenter Terbaik 2 dan Sinematografi Terbaik.
Kemudian pada ajang Festival Film Pelajar Jogja 2014, mendapat
Penghargaan sebagai Dokumenter Terbaik 2. Kemudian film ini juga sempat
menjadi Nominator dalam ajang Festival Film Dokumenter Jogja 2014, Lalu
di ajang Youth Sineas Award 2015 di Bali, film Jenitri kembali borong
penghargaan Dokumenter Terbaik, Sutradara Terbaik, Editor Terbaik dan
Sinematografi Terbaik.
Tak berhenti sampai disitu, Film
Jenitri kembali mendapat penghargaan Dokumenter Terbaik kategori
Pelajar pada ajang Apresiasi Film Indonesia 2015 di Jogja yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Setelah
Yuni Etifah dan Muslihan mengharumkan nama Kebumen kini giliran Indah
Riskiyani denga filmnya berjudul Senandung Jamjaneng
yang menyabet penghargaan DOKUMENTER TERBAIK PELAJAR di ajang Malang
Film Festival (MAFIFEST) pada tahun 2015. Prestasi para pelajar Kebumen
tak berhenti sampai disitu, ada Nawang Riyadi siswa SMKN1 Karanggayam
dengan video pendeknya bertema ANTI BULLYING, berhasil
mendapat penghargaan Video Terbaik 3 dalam ajang Festival Film Pelajar
Jogja tahun 2015. Kemudian Sakir siswa SMKN1 Karanggayam dengan filmnya Kampung Cething sempat duduk sebagai Nominator Film Dokumenter Terbaik dalam ajang Festival Film Pelajar Jogja 2015. Tak hanya itu, film Penyadap Pulut
karya Sugeng SMKN1 Karanggayam juga sempat ddinobatkan sebagai
Nominator Film Dokumenter Terbaik ajang Festival Film Dokumenter yang
diselenggarakan di Jogja Awal Desember 2015.
Dalam ajang ini, Sugeng
mendapat pelajaran banyak. Selain filmnya yang mendapat respon oleh para
penonton yang rata-rata berasal dari Luar Negeri seperti Australia,
Jepang, Thailand, dll. Sugeng juga menyempatkan berbicang dan berfoto
bersama para tamu dari luar negeri dalam ajang FFD 2015. Dan kini dikota
mereka sendiri mereka merayakan pesta besar. Pesta kemenangan diakhir
tahun. Dalam ajang Festival Film Dokumenter Kebumen yang memberikan
penghargaan Juara 1 untuk film Penyadap Pulut karya Sugeng SMKN1 Karanggayam, Juara 2 Film Kampung Cething karya Sakir Iskandar SMKN1 Karanggayam, dan Juara 3 Film Dangsak karya Suningsih SMKN1 Kebumen.
Prestasi-prestasi yang membanggakan ini
tentunya direspon sangat baik oleh Pemerintah kabupaten Kebumen. Melihat
potensi anak muda yang mulai bangkit ini, Perpusda Kabupaten kebumen
lantas membangun Gedung Sinema yang bisa memuat 99 orang bahkan 120
orang jika terpaksa harus berjubel. Gedung sinema yang menurut saya
lumayan sangat representative untuk mengapresiasi film karya remaja
Kebumen ini diresmikan di awal Pembukaan Kebumen Ekspo 2015 dengan
memutar film Jenitri disaksikan oleh Bapak Bupati Kebumen Arief Irwanto beserta jajarannya.
Semua film-film yang mewarnai catatan
diatas dibuat oleh para pelajar ketika mereka Prakerin di Sangkanparan
Cilacap. Tentunya melalui ide serta gagasan yang mereka punya terbukti
mampu memberikan spirit terhadap film yang mereka garap. Kami hanya
sebagian dari spirit itu, yang hingga kini berusaha untuk tetap bertahan
dengan kesederhanaan, mendampingi dan memfasilitasi dengan peralatan
yang apa adanya pula.
Mungkin beberapa hal diatas bisa
dijadikan catatan pendek untuk sekedar berefleksi diri, melihat
usaha-usaha yang sudah dilakukan belakangan ini sekaligus untuk
mengakhiri 2015 dan melangkah ke tahun 2016 dengan penuh optimisme.
Selamat tinggal 2015… SELAMAT DATANG 2016
sumber https://sangkanparan.wordpress.com/2015/12/31/kebumen-lahirkan-sineas-muda-berbakat-selamat/
0 komentar:
Posting Komentar