Rabu, 16 Desember 2015

Kebumen Raih Penghargaan “Nagasasra Award” 2015

Nagasasra Award untuk Penampil Terbaik 1 Lomba Dalang Anak 2015, yang diraih Alfian Dwi Saputra dari Kebumen 

Penghargaan Nagasasra Award berhasil diboyong 3 dari 4 Dalang Anak Kebumen yang dikirim untuk mengikuti event Lomba Dalang Anak 2015, tingkat Jateng-DIY di Banjarnegara, Jawa Tengah; 15-16 Desember 2015. Ketiga dalang anak itu, Alfian Dwi Saputra (Wonokromo, Alian), Gilang Wibisono (Pekunden, Kutowinangun)  dan Kethuk Guritno (Adikarto, Adimulyo); masing-masing sebagai Penampil Terbaik 1, Penampil Terbaik 2 dan Penampil Faforit 3. Seorang dalang anak Kebumen lainnya, Bambang Priambodo dari Prembun gagal meraih point kejuaraan.

Penyelenggara Lomba Dalang Anak 2015 tingkat Jateng-DIY adalah Rumah Budaya Nagasasra, Banjarnegara. Sedangkan penilaian dipercayakan pada 3 orang pakar seni pedhalangan sebagai tim yuri dari Banjarnegara, Purwokerto dan Yogyakarta. Lomba ini diikuti oleh 11 peserta berasal dari Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen dan Yogyakarta.

Pengiriman 4 delegasi Dalang Anak ini difasilitasi oleh Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kebumen, dengan cara bahu membahu oleh Ketua Umum DKD Kebumen, Pekik Sat Siswonirmolo beserta segenap jajaran pengurus lainnya, mengingat tak ada dukungan dana dari pemerintah kabupaten untuk tahun 2015 ini. Sebelum pengiriman 4 dalang anak ini, DKD menggelar seleksi atas 10 dalang anak dari berbagai daerah di Kabupaten Kebumen. Dan dilanjutkan dengan pendalaman materi lomba di Padepokan Sehat Medika Karanganyar, Kebumen.

Lakon Dewaruci, Faforit Pilihan Peserta

Penyelenggara Lomba Dalang Anak 2015 yakni Rumah Budaya “Nagasasra” Banjarnegara, menyediakan 3 pilihan lakon pakeliran padat, yakni Babad Alas Wonomarto, Jabang Tetuko dan Dewaruci. Dari ketiga lakon ini, Dewaruci menjadi favorit yang banyak dipilih peserta.

Menurut salah seorang Yuri Lomba Dalang Anak 2015, Ki Sutarmo, pilihan lakon ini tak lepas dari sentuhan para pembina seni pedalangan dalam mempersiapkan anak asuhannya. Rupanya lakon Dewaruci ini memang dipandang paling memenuhi dua aspek pagelaran wayang; yakni aspek tontonan dan tuntunan.

Secara khusus, Ki Sutarmo mengaku salut dan sangat mengapresiasi atas penampilan 4 dalang anak yang menjadi delegasi dari Kebumen dalam lomba ini; yang memang tampil memukau di hadapan dewan yuri dan masyarakat penontonnya.


“Ini menjadi bukti eksistensi pembinaan seni pedalangan di Kabupaten Kebumen”, pungkasnya.   

0 komentar:

Posting Komentar