Ketoprak Dangsak

Pentas Ketoprak Dangsak "Reksa Mustika Bumi" kolaborasi Cepetan Alas dengan Ketoprak. Pentas ini digelar DKD Kebumendi PRPP Jateng [Foto:AP]

Lengger Banyumasan

Pementasan seni tradisi lengger dari Dariah; tokoh legendaris"Lengger Banyumasan"

Suro Bulus, Parodi Satire Ketoprak Rakyat

Lakon carangan "Suro Bulus" yang merupakan manifestasi perlawanan masyarakat tradisi terhadap kejahatan korporasi tambang

DRAS SUMUNAR, Tetet Srie WD

Pagelaran "Serat Dras Sumunar" karya Tetet Srie WD di Roemah Martha Tilaar Gombong

Dewa Ruci

Pentas wayang dengan lakon "Dewa Ruci" dalam Festival Dalang Anak di Banjarnegara. Tiga dari empat dalang cilik Kebumen sabet juara [Foto:AP]

Senin, 13 Oktober 2014

Bahasa Indonesia Didorong Menjadi Bahasa ASEAN

12 Oktober 2014 22:52 WIB

foto : ISTIMEWA

YOGYAKARTA. suaramerdeka.com – Pemerintah diharapkan bisa mempunyai kebijakan bahasa nasional yang praktis jelang berlakunya komunitas ASEAN tahun depan. Salah satunya, adalah mendorong bahasa Indonesia menjadi menjadi bahasa
kedua setelah bahasa Inggris.


“Sekarang ini kesepakatannya masih bahasa Inggris saja sebagai bahasa bisnis di ASEAN. Tetapi kalau melihat di Uni Eropa tidak begitu. Misalnya, kalau ke Belanda ya bahasa bisnisnya bahasa sana, ke negara lain, lain lagi,” ujar Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dra Triwati Rahayu MHum. Dia menyampaikan hal itu, di sela seminar internasional dan Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) XXXVI di @Hom Platinum Hotel, Sabtu (11/10).

Menurutnya, dengan tetap menjadikan Indonesia sebagai lingua franca di kawasan ASEAN akan lebih banyak keuntungan. Surat-surat perjanjian kerja kontrak akan lebih sempurna penafsirannya. Selain itu juga meningkatkan persaingan tenaga kerja dalam negeri dan dari luar negeri.

“Jika masih bahasa Inggris, persaingan tenaga kerja di dalam negeri akan sangat ketat. Kita bisa membayangkan bagaimana kira-kira kemampuan bahasa Inggris tenaga kerja kita dengan Filipina misalnya,” imbuhnya.

Triwati melanjutkan, bahwa Bahasa Indonesia mempunyai kelebihan dibanding bahasa lain. Bentuk, ragam, dan pengucapan bahasa Indonesia dinilai lebih sederhana sehingga mudah dipelajari. “Bahasa Indonesia termasuk bahasa yang mudah dipelajari, sehingga orang asing pun akan cepat menguasai,” terangnya.

Karena itu lanjut Triwati pengembangan program bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) harus dioptimalkan. Bukan hanya dari sisi silabus, tetapi juga buku ajar dan media pembelajarannya. Minat warga negara asing untuk mempelajari bahasa Indonesia pun semakin tinggi. Ini menjadi kesempatan untuk mengangkat citra bahasa Indonesia di dunia internasional.

“Mahasiswa asal Tiongkok yang kuliah di UAD dari tahun ke tahun semakin meningkat. Karena mereka tahu potensi bisnis di Indonesia,” jelas Triwati. Menurut Triwati melalui pertemuan yang dituanrumahi FKIP UAD ini diharapkan potensi bahasa dan sastra Indonesia bisa mendukung potensi ekonomi di kancah internasional.

Saat ini Indonesia menempati posisi 16 besar kekuatan ekonomi dan masuk ke dalam kelompok G20. Sementara pada 2030 Indonesia diprediksi akan menempati tujuh besar dunia. “Posisi ekonomi Indonesia yang strategis harus dibarengi peran sektor bahasa. Salah satu perannya adalah bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional yang diakui dunia,” pungkasnya.

(Sony Wibisono/ CN40/ SM Network)
Sumber http://berita.suaramerdeka.com/bahasa-indonesia-didorong-menjadi-bahasa-asean/