WORKSHOP: Sebagian peserta Workshop Film Pelajar tengah berdiskusi dengan Cahyo Prihantoro, pemateri pada Kelas Tataletak Kamera, di halaman SMK 1 Karanggayam tempat pelaksanaan Workshop [Foto: Puput]
Komunitas Kedung kembali menggelar serangkaian kegiatan
dengan framing Sinema Kedung Meng
Desa-Desa (SKMDD) 2017. Program yang rintisannya berisi kegiatan pemutaran
film keliling desa di Kabupaten Kebumen ini, belakangan mulai menapaki fase pengembangan
signifikan di tahun kedua pelaksanaannya.
Pengembangan dimaksud berupa workshop film dan bantuan fasilitasi
produksi untuk pelajar. Workshop produksi film pendek fiksi dalam rangka SKMDD
2017 dilaksanakan tiga hari dari tanggal 11-13 Agustus di SMK 1 Karanggayam, Desa
Kebakalan. Peserta workshop berasal dari tiga sekolah yaitu SMK 1 Karanggayam,
SMK 1 Kebumen, dan SMK 1 Gombong.
Sejak awal tahun 2017 workshop film memang semakin marak
digiatkan oleh Komunitas Kedung. Terutama bekerjasama dengan Cinema Lover’s
Community (CLC) Purbalingga untuk kebutuhan produksi film fiksi.
"Pengembangan program SKMDD 2017 ini menarik untuk
melengkapi kebutuhan para pelajar Kebumen yang sebelumnya sudah kuat di
penggarapan dokumenter lewat kerja prakerin dari Sangkanparan Cilacap”, papar
Bowo Leksono. “Ini menjadi tanggung jawab kami yang bergabung dalam Jaringan
Kerja Film Banyumas Raya”, sambung Direktur CLC Purbalingga sekaligus pemateri pada
Kelas Penulisan Skenario.
Selain Kelas Penulisan Skenario diadakan Kelas Manajemen
Produksi, Tata Kamera dan Tata Gambar yang kesemuanya juga diisi oleh pemateri
dari CLC. Tahap berikutnya dari workshop ini adalah proses produksi karya para
pelajar Kebumen di bulan September dengan batasan tema "Dolan Sawah,
Pantai dan Waduk".
Direktur Program Workshop, Puput Juang menjelaskan
"Tema ini diangkat untuk semakin mengenalkan potensi daerah Kebumen yang
masih luput atau terlewat ke publik yang lebih luas melalui medium film pendek.
Isu-isu terkini dan berbagai konteks yang berkaitan juga diupayakan terangkum
di dalamnya".
Ditambahkan bahwa sebagai out-put workshop seusai proses produksi, 3 karya film pelajar yang
telah jadi akan diputar perdana berkeliling desa di bulan Oktober tahun ini.
Sedangkan pemutaran secara spesifiknya akan dihelat di Bioskop Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kebumen.
Bersinergi
BOWO LEKSONO: Direktur CLC Purbalingga Bowo Leksono tengah mmaparkan materi pembelajaran untuk Kelas Penulisan Skenario pada Workshop Film Pelajar (12/8) di SMK 1 Karanggayam Kebumen [Foto: Puput]
____
Dihubungi terpisah di sela kesibukannya sebagai pemateri
Workshop, film-maker sekaligus
Direktur CLC asal Purbalingga Bowo Leksono mengaku senang sekaligus merasakan suatu
tantangan tersendiri terkait perkembangan kekinian bidang sinema di kalangan
muda terdidik; terutama pelajar SMK.
Situasi demikian menemukan taut simultan dengan makin populernya
sekolah kejuruan yang membuka jurusan multimedia sejak dekade awal milenium
ketiga. Sebagai penggagas sekaligus pegiat festival film, Bowo sendiri telah menghelat
event tahunan ini selama lebih satu
dasawarsa. Dan untuk tahun 2017 ini, Kebumen diproyeksikan masuk menjadi ajang
pemutaran film dalam rangka festival tahunan.
Secara programatik, di kalangan pegiat sinema seperti CLC
Purbalingga, Sangkanparan Cilacap dan Komunitas Kedung Kebumen telah terjalin
suatu jaringan kerja bersama yakni Jaringan Kerja Film Banyumas Raya (JKFBR)
yang memudahkan kerja-kerja bersinergi dengan SMK yang punya program studi
multimedia ada.
“Dengan begitu, kami bekerja sesuai spesialisasinya dan
sekolah dapat mengembangkan diri sesuai program studinya”, pungkas Bowo. [put]