Kebumen, GATRAnews – Program unggulan Festival Film Purbalingga, ‘Layar Tanjleb’ dibentangkan untuk pertamakali di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Ini merupakan kali pertama FFP 2017 diikuti oleh wilayah berslogan ‘Beriman’ itu.
“Sebelumnya hanya empat kabupaten, yaitu Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara dan Cilacap. Artinya, program layar tanjleb dan kompetisi film pelajar melibatkan kabupaten yang beberapa tahun terakhir pelajarnya aktif memproduksi film,” kata Koordinator Program Layar Tanjleb FFP 2017 Canggih Setyawan, Kamis (13/7).
Dia menjelaskan, pemutaran film di Kebumen ini dilakukan setelah pembukaan FFP yang memasuki tahun ke-11 dengan layar tanjleb di Desa Kramat, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga. Layar dibentangkan di lapangan Desa Kemujan, Kecamatan Adimulyo dan Desa Peniron, Kecamatan Pejagoan, Kebumen.
Canggih menjelaskan, film-film utama diputar di seluruh lokasi layar tanjleb, yaitu ‘Ayo Main!’ sutradara Bambang Ipoenk, ‘Kukudan’ sutradara Bowo Leksono, ‘Turah’ sutradara Wicaksono Wisnu Legowo, dan ‘Balada Bala Sinema’ sutradara Yuda Kurniawan.
“Selain film utama, turut mendampingi film-film itu adalah film pelajar yang turut berkompetisi di FFP 2017. Jumlahnya ada 38 film. Kita sesuaikan dengan lokasi pemutaran ‘Layar Tanjleb’,” jelasnya.
Menurut Canggih, di Kebumen, program Layar Tanjleb dilaksanakan sama seperti kabupaten lain. FFP melibatkan kelompok pemuda desa sebagai panitia lokal. “Kesuksesan program layar tanjleb salah satunya bergantung pada kesiapan dan kesigapan panitia lokal,” imbuhnya.
Sementara, Wakil Komunitas Kedung Kebumen, Puput Juang Restu mengatakan, keterlibatan Kabupaten Kebumen di FFP tahun ini sekaligus menandai resminya Kebumen masuk dalam Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB) bersama CLC Purbalingga dan Sankanparan Cilacap.
“Kami tidak ingin bekerja sendirian, karenanya dibutuhkan berjejaring dengan kota-kota lain yang sudah lebih dulu pergerakannya,” jelasnya.
Setelah Kebumen, direncakan layar tanjleb FFP 2017 kembali ke Purbalingga tepatnya di Desa Karanglewas, Kecamatan Kutasari dan ke Banjarnegara yaitu Desa Pakikiran, Kecamatan Susukan.
Reporter: Ridlo Susanto
Editor: Rosyid